KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
MEMBERANTAS KEMISKINAN
-
MELALUI PEMBARDAYAAN SEKTOR UMKM
Kemiskinan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari pola pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah. Ia
akan hadir dengan kuantitas yang luar biasa besarnya seiring dengan tidak
meratanya pembangunan. Kemiskinan juga tidak lagi dipahami hanya sebatas
ketidakmampuan ekonomi tetapi juga kegagalan dalam memenuhi hak/kebutuhan dasar
seperti pendidikan, kesehatan dan sarana aktualisasi diri.
Dua variabel pokok yang sangat menentukan dalam menentukan besar kecilnya jumlah kemiskinan atau yang lazim dikenal dengan Garis Kemiskinan (GK) adalah Garis kemiskinan Makanan (GKM) yang berbasis pada pendekatan pemenuhan asupan kalori sebesar 2.100 kkal/hari per kapita dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) yang berbasis pada pemenuhan hak pokok seperti pendidikan dan kesehatan.
Sector UMKM yang telah teruji dalam sejarah Indonesia dimasa krisis ekonomi 1997, dewasa ini makin menampakkan peran vitalnya dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, adalah wajar manakala pemerintah menyadari peran vital tersebut yang ditandai dengan regulasi kebijakan yang berbasis rakyat yang dalam hal ini bersinergi dengan sector UMKM.
Dari hal tersebut, ditujuklah sector UMKM sebagai instrument yang kompetitif dalam menanggulangi kemiskinan. Beberapa kebijakan yang menyangkut pemberdayaan sector UMKM ini seperti pengguliran program KUR dan PNPM. Melalui dua program tersebut, beberapa persoalan yang menghadang UMKM selama ini seperti minimnya akses perkreditan dan pola pendampingan usaha, sedikit demi sedikit dapat teratasi.
Dua variabel pokok yang sangat menentukan dalam menentukan besar kecilnya jumlah kemiskinan atau yang lazim dikenal dengan Garis Kemiskinan (GK) adalah Garis kemiskinan Makanan (GKM) yang berbasis pada pendekatan pemenuhan asupan kalori sebesar 2.100 kkal/hari per kapita dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) yang berbasis pada pemenuhan hak pokok seperti pendidikan dan kesehatan.
Sector UMKM yang telah teruji dalam sejarah Indonesia dimasa krisis ekonomi 1997, dewasa ini makin menampakkan peran vitalnya dalam mengembangkan perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, adalah wajar manakala pemerintah menyadari peran vital tersebut yang ditandai dengan regulasi kebijakan yang berbasis rakyat yang dalam hal ini bersinergi dengan sector UMKM.
Dari hal tersebut, ditujuklah sector UMKM sebagai instrument yang kompetitif dalam menanggulangi kemiskinan. Beberapa kebijakan yang menyangkut pemberdayaan sector UMKM ini seperti pengguliran program KUR dan PNPM. Melalui dua program tersebut, beberapa persoalan yang menghadang UMKM selama ini seperti minimnya akses perkreditan dan pola pendampingan usaha, sedikit demi sedikit dapat teratasi.
ANALISIS : menurut saya pribadi program ini cukup
berjalan dengan baik
Beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan antara lain dengan memfokuskan arah pembangunan pada tahun 2008 pada pengentasan kemiskinan. Fokus program tersebut meliputi 5 hal antara lain
·
1. menjaga
stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
·
2. mendorong
pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin
·
3.
menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat
·
4.
meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar
·
5. membangun
dan menyempurnakan sistem perlindungan sosial bagi masyarakat miskin.
ANALISIS :
Dari
kelima program tersebut secara theori cukup bagus dan masuk akal, tetapi
setelah saya memperhatikan dan melihat secara sesakma beberap diantaranya tidak
berjalan secara tampaknya. Seperti menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
pokok, programnya sungguh tidak berjalan alias tidak sukses harga bahan pokok
terus melambung tinggi.