INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDAR
Mengapa RI
mengadopsi IFRS ?
RI a/
anggor G20 dimana point penting dalam pertemuan forum G20 th 2008 di USA
merencanakan prinsip prinsip
-
- Strengthening
transparency and accounting
- -
Ethancing
sound regulation
-
- Promoting
integrity in financial market
-
- Reinforcing
international corporation
- -
Reforming
international financial institutions
Kendala kendala terkait
harmonisasi antara lain :
-
IFRS
selalu update
Setiap
waktu peraturan dari IFRS ini berubah ubah sehingga kita harus mengikuti
perubahannya
-
Penerjemahan
IFRS dalam bahasa
Pada
umumnya IFRS ini bukanlah bahasa yang kita gunakan jadi kita sendirilah yang
harus mentranslate bahasa mereka
- -
Profesi
akuntan belum sepenuhnya siap
-
- Perguruan
tinggi belum sepenuhnya mengupdate
-
- Ragam
jenis usaha
Di
Negara kita sendiri mempunyai bidang usaha yang beraneka ragam dan juga laporan
keuangannya contoh akun, syariah atau non syariah
Akibatnya :
-
- PSAK
belum update seluruhnya
-
- Aplikasi
PSAK yang telah konfergensi IFRS beragam
-
- Biaya
recovery menjadi mahal
-
- Pilihan
penerapan SAK lain seperti ETAP syariah SAP
Menurunkan biaya modal :
-
- Dana
yang dikeluarkan bersumber dari ekstern
-
- Digunakan
untuk modal kerja
Efisiensi
penyusunan LK :
-
- LK
digunakan untuk semua semua kepentingan
pada
saat kita membuat lap. Keuangan usahanya bukan untuk diri kita sendiri tapi
bisa dibaca oleh beberap pihak
-
- Tidak
perlu lagi ke penyesuaian IFRS
Kualitas
LK :
-
- Fair value LK menjadi lebih relevan
-
- Sorry
…. No more smoothing income
-
- Off
balance sheet menjadi terbatas
Memudahkan
PSAK – IFRS :
- -
Investor
international pakai IFRS untuk memahami LK
-
- Entitas
di Ind memakai IFRS untuk menyusun LK
Keinginan investor besar :
-
- Saling
memahami
Bila
ada seorang investor hendak menanamkan sebagian modalnya kepada perusahaan kita
hendaknya kita memahami beliau seperti laporan keuangan yang wajar dan jujur
-
- Tidak
ragu untuk investasi
-
- Penanggung
jawaban LK sesuai standar
Resiko kegagalan
investasi :
-
- Pra
investasi = LK jujur dan wajar
- -
Selama
investasi – LK jujur dan wajar
Studi kasus :
Suatu entitas ( yang berusaha
dalam bidang farmasi ) memenui saldo persediaan tgl 31 Desember 11 rincian
sebagai berikut
1.
Persediaan
obat A : Rp 1000.000 ( 20 % rusak )
2.
Persediaan
obat B : Rp 5.000.000 ( 90 % rusak )
Berapakah seldom persediaan tgl
31 Desember 11 menurut IFRS dan PSAK no.141
1.
Persediaan
obat A : 800.000
2.
Persediaan
obat B : 2.000.000
Meskipun
anda sajikan persediaan benar 6.000.000 para pengguna LK tidak tahu
Kesimpulan
: mana yang lebih wajar menurut anda
Pokok pokok dalam IFRS : - fair
value ( nilai waja / kesepakatan )
- Estimasi manajemen
Bersifat estimasi karena masih
bersifat bias
Fair value :
-
- Kesulitan
data pasar
-
- Kesulitan
penetuan nilai pakai
-
- Sehingga
wajar menurut A belum tentun menurut B
Contoh
nilai wajar dari investasi pada intetitas non-listed
Estimasi
manajemen :
- - Sarat
kemungkinan bias
- -
Keputusan
Manajemen tertinggi
-
- Bukti
yang memadai atas estimasi
RANGKUMAN
:
-
Penjualan
akan di akui bila resiko telah di pindahkan ke pemilik
-
Penjualan
selalu terkait dengan piutang jarang dengan hasil penjualan jadi smoothing income
-
Bukan
berdasarkan pada ahli memjurnal agar lap.keu benar tetapi dari SDM sendirilah
-
Tanggung
jawab dari manajemen adalah bagaimana membuat lap. Keuangan berdasarkan IFRS
-
Para
pihak investor tidak hanya melihat keadaan perushaan anda atau uang anda tetapi
lebih ke laporang keuangan secara jujur dan wajar
-
Nilai
value berdasarkan harga pasar
-
Bila
laporan keuangan suatu perusahaan sudah berdasarkan standar akuntansi
international maka perusahaan tersebut bisa listing ke berbagai Negara